Selasa, 11 Agustus 2009

KEGIATAN FPMJ

KEBANGKITAN FPMJ

Diawali dengan Semangat Tanpa Batas

Oleh : Jesica Suwandjaja

LPM Adigama - UNTAR


Setelah sempat mengalami kevacuman regenerasi presidium selama satu tahun. Forum Pers Mahasiswa Jakarta (FPMJ) memasok amunisinya untuk bangkit kembali memberikan kontribusi positif terhadap perkembangan dunia jurnalistik.


Pada tanggal 18-20 Juni 2009, bertempat di Villa Mang Yana, Cisarua, Bogor. Forum Pers Mahasiswa Jakarta (FPMJ) menggelar kembali Kongres FPMJ dengan tujuan untuk membentuk regenerasi kepengurusan baru dewan presidium priode mendatang. Setelah sempat mengalami kevakuman beberapa waktu lalu. Namun, seakan tidak ingin jatuh pada kesalahan yang sama. FPMJ kini mencoba bangkit, evaluasi untuk melakukan perubahan dan membangun prinsip konsistensi serta kebersamaan.

Bicara mengenai Persma (Pers Mahasiswa), FPMJ sendiri awalnya dibentuk untuk menggalang kekuatan pergerakan masyarakat untuk melawan pemerintah yang tidak transparan serta memberikan advokasi kepada masalah yang berkenaan dengan kebebasan pers baik dalam masyarakat maupun lingkup pers kampus.

Pers mahasiswa merupakan bagian dari pahlawan reformasi karena runtuhnya rezim Orba tidak lepas dari gerakan pers mahasiswa. “masa lalu Persma memang identik dengan pers alternative yang bernuansa pergerakan” kata Sugeng Sutrisna, Pimpinan Umum LPM Didaktika, UNJ.hal ini, menunjukan bahwa peran Persma lebih dari sekedar hobi dan jurnalistik. Persma merupakan sarana mahasiswa untuk belajar berani mengeluarkan pendapat dan menyampaikan aspirasi baik lisan maupun tulisan dengan cara yang sopan dan elegan. Untuk itulah kongres ini diadakan agar tunas-tunas Persma selalu berkembang untuk melakukan sebuah pergerakan.

Kongres ini digelas selama tiga hari, dua malam. Dengan penjadwalan agenda yang lumayan padat. Malam pada kongres hari pertama, agenda dijadwalkan untuk pembahasan evaluasi dari berakhirnya masa jabatan Muhamad Rifai (LPM Media Publica-Moestopo) sebagai Ketua Koor. Presidium FPMJ yang lalu. Selanjutnya, pada hari kedua dimulai sesudah sarapan pagi pada pukul 09.00 Wib. Agenda kali ini dijadwalkan untuk membahas mengenai pencitraan FPMJ, pengukuhan kembali visi, misi dan tujuan FPMJ. Serta dibahas pula mengenai AD/ART FPMJ. Pada pembahasan agenda kali ini berlangsung sangat alot serta sampai menguras pikiran, emosi dan tenaga. Setelah mengalami tiga kali pergantian pimpinan sidang. Akhirnya pembahasan mengenai AD/ ART ini berakhir pada 02.00 Wib dini hari, hal ini ditandai dengan diketuknya palu sidang tanda pengesahannya AD/ART untuk periode 2009-2010 oleh Akhwani Subkhi (LPM Institut – UIN) selaku Pimpinan Sidang tersebut.

Minggu, agenda terakhir dalam kongres ini adalah membentuk kepengurusan baru dewan presidium FPMJ dengan masing-masing 13 Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) dari tiap-tiap Universitas mencalonkan masing-masing kader terbaiknya. Setelah itu, pemilihan ketua koor. Presidium tersebut dilakukan dengan cara voting setelah masing-masing calon presidium menyampaikan presentasi mengenai akan dibawa kemana FPMJ nantinya kedepan.

Akhirnya, dengan mengibarkan tema “Semangat Tanpa Batas” kongres FPMJ kali ini berhasil melanjutkan regenerasinya ditandai dengan terpilihnya M. Wahyu Ariyanto (LPM Orientasi – Mercubuana) sebagai Ketua Koor. Presidium yang baru. Dengan hasil kongres terakhir menetapkan, bahwa program FPMJ kedepan akan lebih memfokuskan kepada tiga divisi saja yaitu : Divisi Advokasi yang akan berkerjasama dengan LBH terkait untuk melindungi hak kebebasan berpendapat masyarakat dan juga melindungi hak Persma dalam mengusung kebebasan pers di LPM kampusnya masing-masing; Divisi Kajian untuk meningkatkan kualitas daya kritis dan memperluas wawasan bagi masing-masing anggota FPMJ; Divisi Penerbitan untuk menghasilkan produk bulletin dwibulanan “SOLIDARITAS” dan juga majalah FPMJ yang merupakan hasil kerjasama gabungan dari tiap-tiap LPM se-Jakarta yang tergabung dalam keanggotaan FPMJ. Diharapkan dengan adanya koordinasi dari Nur Rachma (LPM Adigama –Untar) selaku Pemimpin Redaksi (PEMRED) terbitan “SOLIDARITAS” FPMJ ini dapat menjadi pengikat untuk membangun kebersamaan antar anggota FPMJ seiring dengan intensitas komunikasi yang baik.

Sebelum pulang, acara penutupan dari kongres FPMJ ini diakhiri dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Dara Juang serta dilanjutkan dengan foto-foto oleh seluruh anggota kongres untuk dokumentasi kenang-kenang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar